Tanah atau Rumah? Mana Lebih Menguntungkan?


Investasi Tanah atau Rumah: Mana yang Lebih Menguntungkan?


Investasi Tanah atau Rumah: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Investasi tanah atau rumah - Berinvestasi pada sektor properti butuh pertimbangan matang. Pasalnya, kita tidak sedang bicara uang sebesar satu-dua juta rupiah saja. Kita akan menanamkan uang pada satu aset bernilai ratusan juta. Uang tersebut adalah hasil jerih payah kita selama bekerja sebagai karyawan, dan mungkin juga harta satu-satunya. Jadi, kita tidak boleh salah melangkah.
Ada dua aset properti yang sering dipilih orang sebagai tempat pelabuhan uangnya: rumah dan tanah. Apa keuntungan dan kerugian berinvestasi pada tanah atau rumah? Berikut pertimbangan sebelum menanamkan uang pada salah satu aset properti tersebut seperti disarikan dari berbagai sumber.

Tanah

Harga tanah lebih murah ketimbang rumah
Tanah kosong tentu saja lebih murah dibandingkan dengan tanah dengan bangunan di atasnya. Menurut catatan KreditGogo, harga rumah 20 persen lebih mahal daripada harga tanah kavling di area dan luas yang sama. Jika Anda hanya punya dana terbatas dan belum mampu membeli rumah, maka investasi tanah bisa menjadi pilihan. Kalau Anda punya uang lebih banyak lagi di masa mendatang, maka bisa membangun rumah di atas tanah yang sudah Anda miliki.
Kenaikan capital gain yang tinggi
Menurut data Liputan6, harga tanah bisa meningkat sekitar 20-25 persen setiap tahun. Jadi, jika Anda membeli tanah sekarang, maka harganya akan naik hingga dua kali lipat pada lima tahun mendatang. Kelebihan investasi tanah ini pasti menggiurkan bagi investor pemula. Tapi, untuk mendapatkan capital gain yang optimal, Anda harus memerhatikan lokasi tanah yang dibeli. 
Hal ini karena perkembangan harga tanah juga berhubungan dengan perkembangan tata kota. Jika daerah di sekitar tanah Anda terus mengalami pembangunan infrastruktur jalan, dan bangunan lain, maka kenaikan gain yang didapatkan bisa mencapai 100-200 persen. Namun, bila daerah di sekitar tanah Anda tidak berkembang, maka aset tersebut akan sulit untuk dijual kembali.

Biaya perawatan minim

Tanah kosong tentu saja tidak perlu perawatan apa pun. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan tambahan secara berkala seperti halnya jika berinvestasi pada rumah. Namun, Anda tetap harus berhati-hati dalam menjaga aset ini. Anda harus memagari wilayah tanah yang dimiliki. Kalau perlu menyewa seseorang untuk menjaga sambil menanami tanah dengan tumbuhan produktif. Hal ini untuk mencegah agar tanah Anda tidak disalahgunaka orang lain.

Dapat dimanfaatkan untuk bisnis lain

Sambil menunggu masa lima tahun hingga harga tanah meningkat, maka Anda bisa memanfaatkan aset tersebut untuk bisnis lain. Salah satu pilihannya adalah bisnis perkebunan yang dijalankan oleh orang yang Anda tunjuk untuk menjaga tanah tersebut. Selain itu, jika tanah Anda dekat dengan sekolah atau kompleks perkantoran, maka bisa memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat parkir.

Rumah

Bisa ditempati

Ada beberapa alasan yang membuat seseorang memutuskan membeli rumah. Ada orang yang memang ingin membeli rumah untuk tempat tinggal. Namun, ada pula orang yang membeli rumah kedua atau ketiga sebagai investasi. Rumah yang dibeli sebagai investasi bisa saja disiapkan untuk tempat tinggal anak cucu nanti. Selain itu, Peroperti ini juga bisa dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis lain. Misalnya, sebagai gudang untuk pengusaha kecil, atau dikontrakan kepada orang lain.

Mudah dijual kembali

Kebanyakan orang Indonesia masih suka tinggal di rumah yang langsung berdiri di atas tanah, bukan apartemen. Aset properti berupa rumah relatif lebih mudah dijual kembali. Jadi, jika Anda membutuhkan dana besar, maka bisa menjual rumah atau diagunkan ke bank. Berdasarkan catatan KreditGogo kenaikan harga rumah per tahunnya berkisar antara 15-20 persen.

Biaya perawatan besar

Salah satu catatan besar yang perlu Anda pertimbangkan untuk membeli rumah adalah biaya perawatan yang besar. Anda bisa saja menemukan masalah pada bangunan setiap hari. Mulai dari cat mengelupas, hama rayap, genteng bocor, dan sebagainya. Jika tidak segera diperbaiki, maka harga rumah Anda bisa menurun. Selain itu, jika Anda memiliki rumah di area kompleks perumahan, maka harus mengeluarkan biaya lain seperti iuran keamanan dan kebersihan.
Apa pun pilihan investasi properti Anda, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Jika belum berkeluarga, sudah punya tempat tinggal, dan ingin menambah aset investasi, Anda akan memiliki opsi investasi lebih banyak. Anda boleh memilih tanah atau rumah. Namun, bila Anda sudah berkeluarga, hanya memiliki dana terbatas, dan butuh tempat tinggal, tentu ivestasi rumah adalah pilihan yang tepat. 
Sumber Foto: Flickr - sumber: qerja.com

Berlangganan Artikel Kami

Dapatkan tips karir terbaru dengan berlangganan artikel kami

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
Properti